I.PENDAHULUAN
a.Sejarah yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif
Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif adalah sebuah lembaga yang bergerak pada kegiatan social keagamaan yang keberadaan beralamat di Dusun Banyurip RT.05/ RW.04, Desa Suru, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah – Indonesia yang didirikan oleh Bapak Kyai Zainal Arifin Lc. M.A pada tahun 2001. Beliau adalah seorang Kyai yang pernah belajar di pondok pesasntren “Al-Fatah” yang beralamat di Desa Karas, Kecamatan Temboro, Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur-Indonesia dan kemudian melanjutkan pendidikannya di Al-Azar di Kairo Mesir.
Pendirian Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif ini, pada hakikatnya dilandasi oleh rasa tanggung jawab beliau hamba Allah SWT untuk meneruskan perjuangan para Nabi yaitu menyeru pada kebaikan , kebajikan dan mencegah kemungkaran, serta adanya rasa tanggung jawab social beliau sebagai bagian anggota masyarakat untuk membina dan mendidik umat agar menjadi umat yang berakhlaqul karimah yang senantiasa akan setia dalam mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian pemberian nama Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif adalah merupakan usulan total dari beliiau selaku pendiri. Yang kemudian disepakai oleh pengurus yayasan, dimana nama “Fathul Ma’arif” sendfri memiliki arti membuka beberapa pengertian yang jelas” diharapkan dengan nama tersebut disamping bisa menjadi lembaga lembaga pendidikan Islam sebagai tempat mendalami ajaran agama (tafaquh fil al-din) juga nantinya akan mampu memberi sinar pencerahan dalam mengarahklan umat manusia dalam menggapai kebahagiaan dinia dan akhirat. Yayasan ini berdiri diatas tanah wakaf seluas 2090 M2 dan berakta notaris 60 Tanggal 21 Januari 2001.
b.Perkembangan Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif
Alhamdulillah mulai sejak tahun berdirinya yaitu tahun 2001 Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif telah mengalami kemajuan dari tahun ke tahun sampai pada tahun 2009 ini Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif telah memiliki 9 macam unit kegiatan yang terbagi dalam 3 program yaitu progtam formal, non formal dan program in formal. Agar lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini:
No
Nama Program
Tahun dibuka
Jumlah
Keterangan
1
Pendidikan Non Formal
- Pondok Pesantren
2000
2 Unit
Fasilitas gedung yang kurang memadai
- Madrasah Diniyah
2003
4 Kelas
Belum memiliki gedung sendiri
2
Program Formal
- SMP Fathul Ma’ari
2003
4 Kelas
fasilitas masih kurang
SMA Fathul Ma’arif
2005
3 Kelas
Baru memiliki 2 ruang
3
Program in Formal
- Koperasi
2008
1 unit
Kurang modal
Balai Pengobatan
2001
1 Unit
Ruang kurang
- Pertanian
2008
1 unit
Modal kurang
- Peternakan sapi potong
2008
1 Unit
Modal Kurang
- Budidaya sarang walet
2008
1 Unit
Kurang modal
Dari berbagai program diatas semakain berkembang, baik secara jumlah atau jenis usaha yang akan di kelola oleh yayasan karena melihat kebutuhan masyarakat. Perkembangan yang sedemikian baiknya di usia yang masih muda ternyata juga bermunculan permasalahan baru terutama bagaimana menyediakan fasilitas yang memadai terutama penyediaan pengembangan lokasi gedung.
II.NAMA PROGRAM
Program ini bernama “Pembangunan dan Pengembangan Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif”
III.JUTUAN DAN MANFAAT PROGRAM
Tujuan dan manfaat dari program tersebut adalah:
Program Non Formal
1. Sebagai sarana menciptakan generasi yang mandiri dan berakhlaqul karimah.
2. Sebagai sarana syiar agama Islam
Program Formal
1. Berpartisipasi dalam mencerdaskan anak Bangsa
2. Menciptakan generasi yang berilmu pengetahuan dan bartaqwa
3. menciptakan generasi yang menguasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Program In Formal
1. Sebagai sarana memberikan ketrampilan kapada para santri / siswa
2. Sarana melatih ilmu manajemen dan administrasi
3. sebagai sarana kemandirian financial Yayasan
IV.TARGET
Target dari program tersebut adalah segera terbagunnya segala fasilitas yang ada di program Yayasan yaitu pengadaan gedung yang permanent dan layak pakai.
V. PELAKSANAAN
Kegiatan ini sesuai dengan agenda program kerja pengurus yayasan akan dilaksanakan mulai bulan Mei 2009.
VI.PENDANAAN
Program ini kami perkirakan akan menghabiskan dana kira-kira Rp. 3,109,618,454
VII.SUMBER DANA
Dana yang diperlukan untuk pembangunan masjid tersebut, diharapkan berasal dari Sumber dana sbb:
Donasi dari lembaga-lembaga baik Dalam maupun Luar Negeri.
Donasi dari negara-negara sahabat
Dari Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
Donasi dari Perusahaan-perusahaan disekitar masjid , Hibah Individu.
Donasi dari umat dan masyarakat umum, baik berupa infak, sodaqoh maupun zakat mal.
VIII.SUSUNAN PENGURUS
Terlampir
IX.RENCANA ANGGARAN BIAYA
Terlampir
X.gambar
Terlampir
XI.Rekening Bank
Terlampir
XII.Sertifikat Tanah dan Akta Notaris
Terlampir
XIII.PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai landasan konseptual maupun operasional dalam pelaksanaan program Pembangunan dan Pengembangan Yayasan Pondok Pesantren Putra-Putri Fathul Ma’arif. Atasa perhatian, dukungan, partisipasi dan dukungan dari semua pihak kami ucapkan terima kasih.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan dan kekuatan kepada kita semua. Jazakumullah ahsanal jazaa’
Grobogan 25 Maret 2009
Ketua Yayasan
AGUS SUSANTO
Sekretaris
GUNAWAN
Megetahui
Pembina Yayasan
K. ZAINAL ARIFIN.Lc.M.A
Kepala Desa Suru
S O F W A N
Camat Geyer
AHMAD HARYONO, SH
NIP. 195803151993101001
Kepala Kantor Urusan Agama
Kec. Geyer
MUSYAFAK AHMAD. S.Ag
NIP. 195801111989031001
Lampiran 1
SUSUNAN PENGURUS YAYASAN
PONDOK PESANTREN PUTRA PUTRI FATHUL MA’ARIF
PEMBINA : K. Zainal Arifin. Lc. M.A
PENASEHAT : Ali Mas’udi
: Prodjo
PENGURUS
KETUA UMUM : Agus Susanto
KETUA 1 : Triyanto
KETUA 2 : Eko Cahyono
SEKRETARIS UMUM : Gunawan
SEKRETARIS 1 : Nyaman
BENDAHARA UMUM : Kusrifah
BENDAHARA 1 : Kusnadi
HUMAS : Bambang Pujiono
Ketua Umum
Agus Susanto
PROPOSAL
PROGRAM PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN
YAYASAN PONDOK PESANTREN PUTRA-PUTRI
FATHUL MA’ARIF
Alamat:
Dusun Banyurip RT.05/RW.04, Desa Suru, Kecamatan Geyer
Kabupaten Grobogan Kode Pos 58172 Jawa Tengeh
I N D O N E S I A
Telp. 081390750383 / 081225233329
Kamis, 07 Mei 2009
PROPOSAL PEMBANGUNAN DAN PENGEMBANGAN YAYASAN PONDOK PESANTREN PUTRA-PUTRI FATHUL MA’ARIF
Diposting oleh pondok pesantren fathul ma'arif suru di 20.21 0 komentar
Label: okr
Sabtu, 02 Mei 2009
PKB VS PKNU
Pertarungan menarik antara partai lama dengan parpol baru yang memiliki ikatan sejarah menarik pula untuk disimak. Tak terkecuali head to head PKNU Vs PKB, terutama di Jawa Timur. Sejumlah pengamat pun memastikan konflik akut PKB membuat massanya memilih hijrah ke partai lain: PKNU.
SEJARAH membuktikan bara konflik PKB seolah tidak kunjung padam. Hingga hari H pencontrengan Kamis 9 April hari ini, PKB masih terbelah antara kubu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan keponakannya Muhaimin Iskandar alias Imin. Dan inilah episode ketiga konflik tersebut di mana dalam setiap episode perolehan suara partai ini selalu anjlok.
Simak saja pada Pemilu 1999, partai ini memperoleh 13.336.982 suara pemilih. Hasil itu menempatkan PKB pada urutan tiga besar dalam perolehan suara. Namun pada Pemilu 2004 hanya memperoleh 11.989.564 suara. Jadi terdapat penurunan sebesar 1.347.418 pemilih atau sekitar 2%.
Penurunan tersebut jelas akibat konflik PKB part one. Yakni konflik dengan Matori Abdul Djalil yang dianggap pengkhianat lalu dipecat sebagai ketua umum. Matori melakukan perlawanan politik dan hukum. Setelah dinyatakan kalah melalui proses pengadilan, Matori mendirikan Partai Kejayaan Demokrasi (PKD). Meski gagal menjadi peserta Pemilu 2004, PKD yang juga dihuni mantan para pengurus PKB mampu membuat 2% suara PKB rontok.
Perlu diingat, suara PKB masih tetap bertahan karena mainstream partai masih utuh mendukung PKB yakni Gus Dur, para kiai sepuh dan beberapa fungsionaris PBNU. Mereka masih setia di belakang PKB. Tidak heran bila PKB suaranya tidak berkurang secara signifikan.
Hal itu justru menjadikan politisi PKB “jumawa”, antara lain dengan menyebut PKB sebagai partai shahdatulkafi. Artinya para pengurusnya tidur saja perolehan suaranya tetap. Padahal tidak ada perolehan suara yang didapat tanpa kerja keras. Sumbangan suara terbesar yang didapat dari Jawa Timur jelas hasil kerja keras para pengurus DPW PKB Jatim, waktu itu, Choirul Anam (Cak Anam) dan kawan-kawan. Bukan dari hasil tidur bermimpi indah.
Kondisi saat ini sudah jauh berbeda. Pilar-pilar utama PKB sudah rontok. Belum lagi ada gerakan penggembosan yang dilakukan putri Gus Dur Yenny Wahid dan Gus Dur sendiri, sehingga diprediksi perolehan suara PKB bakal merosot tajam. PKB kini hanya mengandalkan para politisi muda yang bermodalkan semangat dan optimisme belaka.
Partai Besar
Bagaimana dengan PKNU? Memang hingga saat ini keberadaan PKNU masih diragukan. Persis ketika banyak orang meragukan PKNU bakal lolos menjadi peserta Pemilu. Namun nyatanya, PKNU mampu membalikkan keraguan masyarakat itu. Lolos verifikasi dengan mudah dan melenggang menjadi peserta Pemilu.
Begitu pula dengan hasil Pemilu. Banyak orang meragukan PKNU menuai hasil bagus. Ya, karena diragukan itu justru membuat para kader PKNU tertantang untuk membuktikan bahwa PKNU bisa unjuk kekuatan pada Pemilu. Setidaknya masuk jajaran partai menengah.
Sekretaris Dewan Syura DPP PKNU Alwi Shihab yakin perolehan suara PKNU bakal memutarbalikkan hasil survei. Sebab, PKNU memiliki jaringan kuat, seperti jaringan alumni pondok-pondok pesantren, yang kiainya menjadi deklarator PKNU.
“Kami punya basis massa yang kuat. Dari perjalanan saya turun ke daerah-daerah PKNU mendapat respon positif. Karena itu, saya yakin PKNU akan membalikkan prediksi para pengamat,” kata Alwi Shihab.
Memang selama ini lembaga survei masih memandang sebelah mata kepada PKNU. Survei-survei masih menempatkan PKNU di bawah 2,5 persen. Sekjen DPP PKNU H Idham Cholied tidak ambil pusing atas hasil survey itu.
“Hasil survei itu masih bisa berubah-ubah. Hasil survei berbeda dengan hasil penghitungan cepat (quick count) yang dilakukan setelah pemilihan dengan mengambil sampel dari sejumlah tempat pemungutan suara,” katanya.
Ketua Umum PBNU, KH Hasyim Muzadi sendiri meyakini bahwa PKNU akan menjadi partai besar. Sebab PKNU mempunyai empat kekuatan yang tidak dimiliki oleh partai-partai lain. “Empat kekuatan ini kalau dimaksimalkan akan menjadi kekuatan luar biasa,” ujar Kiai Hasyim Muzadi.
Kiai Hasyim mengatakan, kekuatan pertama adalah adanya sejumlah ulama yang bergabung dalam PKNU, yang tidak dimiliki oleh partai lain. Kekuatan kedua, ujar Hasyim, adalah keberadaan Rais Dewan Mustasyar PBNU, KH Ma’ruf Amin, yang juga pengurus PBNU.
“Kiai Ma’ruf Amin bukan tokoh biasa, Beliau tokoh yang mampu merumuskan syariat untuk kepentingan umat. Beliau mempunyai keahlian dalam melaksanakan syariat menjadi amaliah”, katanya. Kekuatan ketiga, lanjut Hasyim, adalah keberadaan Prof Dr Alwi Shihab, doktor alumni Harvard University dan Al Azhar University. “Pak Alwi merupakan tokoh yang mampu membangun jaringan internasional. Sebentar lagi akan masuk 70 doktor dari luar negeri yang masuk ke jamaah NU,” katanya. Keempat, ujar Hasyim, adalah sosok Ketua Umum DPP PKNU, Drs H Choirul Anam. “Cak Anam adalah “tukang berkelahi” di NU. Seorang pekerja lapangan,” katanya.
Kiai Hasyim mengatakan, dalam tubuh PKNU ada ulama kharismatik, ulama transformatif, ulama berwawasan nasional dan pekerja lapangan. “Kalau mereka aktif dan produktif pada bidangnya masing-masing akan menjadi kekuatan luar biasa,” katanya. (dutamasyarakat.com)
Diposting oleh pondok pesantren fathul ma'arif suru di 01.25 0 komentar
pentingnya memahami bahasa arab
Quran diturunkan di daerah arab dengan menggunakan bahasa arab. tentunya Alloh mempunyai alasan tersendiri dengan hal itu. kenapa diturunkan di Arab? kenapa diturunkan dengan bahasa Arab? apakah karena turunnya di Arab, bukan di Indonesia? kenapa bahasa yang di pakai di surga oleh ahli surga adalah bahasa arab? begitu banyak pertanyaan dengan berbagai jawaban menurut versinya masing masing.
terlepas dari pertanyaan itu semua, saya ingin mencoba membahasnya menurut pengalaman saya sendiri. Alhamdulillah saya diberi kesempatan mengenal 5 bahasa selama ini. bahasa sunda, indonesia, arab, inggris dan jepang. untuk bahasa inggris saya mempelajarinya secara formal selama smp dan sma, bahasa arab waktu di pesantren, sedangkan bahasa jepang saya mempelajarinya dari tahun 2004 sampai sekarang.
diantara lima bahasa itu, semuanya mempunyai kelebihan dan kegunaan tersendiri. menurut saya bahasa arablah yang paling susah sekaligus paling indah tata bahasanya. khususnya bahasa Arab yang digunakan dalam Alquran. bahasanya penuh dengan syair-syair dan tata bahasa yang bisa membuat seseorang menyucurkan air mata. merupakan kebahagiaan tersendiri bisa sedikit memahami alquran baik yang sedang dibaca ataupun didengarkan, apalagi kalau seseorang membacanya dengan lantunan suara yang sangat merdu seperti suara ini. juga merupakan kebahagiaan tersendiri bila mengerti bacaan shalat yang diucapkan, begitu juga do’a yang imam bacakan.
kurikulum pendidikan yang diajarkan di lembaga pendidikan Islam, kalau memungkinkan di sekolah biasa juga, hendaklah selalu menekankan pada pembelajaran bahasa arab di samping bahasa-bahasa yang lain. karena memang kehidupan siswanya yang tidak jauh dari “bahasa arab”. shalat, alquran , do’a ( meskipun tidak harus dengan bahasa arab ) adalah sesuatu yang selalu dekat dengan kehidupan muslim.
mudah-mudahan dengan mengerti apa yang dibaca, menjadikan seorang muslim bisa lebih memahami Alquran dan keindahannya agar bisa lebih mendekatkan kepada Tuhannya.
Diposting oleh pondok pesantren fathul ma'arif suru di 01.17 0 komentar
Label: Pendidikan